Aktivis vlog ini mempunyai tim dalam membuat suatu
program acara. Mereka terdiri dari kameraman, editor, dan membuat efek lagu
sendiri. Bahkan ada pula vlog yang merangkap dan bekerja individu.
Ide kreatif mereka dituangkan dalam media Youtube. Youtube adalah sebuah situs
web berbagi video, menggugah ataupun pengguna dapat menonton video. Dengan
tersedianya media seperti youtube inovasi pada media massa dapat terjadi.
Sumber : https://www.google.co.id/
Teori Difusi Inovasi merupakan pendekatan yang
digunakan dalam komunikasi pembangunan, terutama di negara berkembang
seperti di Indonesia atau dunia ketiga. Everett M. Rogers mendefinisikan difusi
sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu
dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial.
Difusi adalah suatu jenis khusus komunikasi yang berkaitan dengan
penyebaran sebagai pesan-pesan sebagai ide baru. Sedangkan komunikasi adalah
proses dimana para pelakunya menciptakan informasi dan saling bertukar
informasi tersebut untuk mencapai pengertian bersama. Unsur utama dari
difusi adalah (a) inovasi; (b) yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu;
(c) dalam jangka waktu tertentu; (d) diantara para anggota suatu sistem sosial.
Fenomena yang terdapat dalam vlog dapat berupa wawancara,
liputan, kegiatan sehari-hari dari pembuat vlog tersebut, komedi ataupun
dapat berupa pengetahuan. Hal ini serupa dengan fungsi komunikasi massa yang
dikemukakan oleh Effendy (1993),yaitu fungsi sebagai informasi. Fungsi
informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi
pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak
media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Dalam vlog tersebut
kita dapat belajar musik, teknik kamera ataupun kita dapat belajar bahasa
asing.
Sumber : https://www.google.co.id/
Sedangkan menurut Dominick (2001) fungsi komunikasi massa
bagi masyarakat adalah sebagai hiburan (Entertaint), dalam vlog yang terdapat
di youtube banyak yang menampilkan komedi pada vlog mereka. Ada juga film
pendek yang dibuat oleh Agung Hapsah. Tayangan yang mereka tampilkan memang
menarik. Kritikan dan masukan antar vlog pun tidak luput dari ide kreatif
mereka. Model komunikasi yang digunakan dalam komunikai massa ini adalah uses
and gratification. Model ini tidak tertarik apa yang dilakukan media pada diri seseorang,
tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak
dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=fenomena+vlog+di+indonesia
Awal kemunculan vlog di tahun 2005 Indonesia belum mengenal
Vlog. Tapi baru-baru ini, apalagi sejak tahun 2014, udah banyak vlogger-vlogger
Indonesia yang menunjukkan batang hidungnya. Sebut aja channel vlog
skinnyindonesian24 punya Andovi da Lopez, Sacha Stevenson, Raditya Dika, Aaron
Shahab, dan masih banyak lagi. Mereka selalu menyajikan video-video lucu dan
menarik yang siap menghibur. Tidak hanya di YouTube, sekarang ini juga viral
vlog dilakukan di Instagram. Sebut aja salah satu akun yang selalu menyajikan
video lucu seperti indovidgram dan chandraliow. Hanya saja di Instagramb video
terbatas dalam durasi 15 detik.
Biasanya medsos yang digunakan tersebut juga berfungsi untuk
berinteraksi dengan pemilik vlog. Bagi individu tertentu interaksi sosial yang
terjadi dapat memenuhi kebutuhan komunikan. Sebagai contoh adalah vlog milik
Agung Hapsah yang memberikan teknik penggunaan kamera yang memuaskan kebutuhan
individu tertentu. Dapat juga vlog milik Raditya Dika yang mewawancarai penulis
novel Dewi Lestari. Bagi penggemar Dewi Lestari, tentunya akan memberikan
kepuasan dalam membedah novel yang ditulisnya. Youtube merupakan alternatif
fungsional bagi interaksi yang sesungguhnya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar